Mini Art Sharing: From Grief to Grounding
Kadang, duka datang tanpa permisi — mengubah arah hidup, mengguncang rasa, dan membuat kita mempertanyakan banyak hal.
Namun, di tengah gelapnya kehilangan, kita perlahan belajar menemukan diri selepas duka — menemukan kembali cahaya kecil dalam diri: kehadiran yang tetap bertahan, tumbuh, dan belajar menerima.
Melalui sesi terakhir From Grief to Grounding, kita akan merayakan perjalanan ini bersama dalam sebuah Mini Art Sharing — atau seperti yang kami sebut, Self-Marking.
Terinspirasi dari filosofi bookmarking, sesi ini menjadi penanda perjalanan: sebuah momen untuk berhenti sejenak, menandai di mana kita berada, dan mengakui sejauh apa kita telah tumbuh.
Sering kali, manusia punya kecenderungan untuk meremehkan prosesnya sendiri. Kita lebih fokus pada hasil akhir, tanpa benar-benar memberi ruang untuk menghargai setiap langkah kecil yang membawa kita ke titik ini.
Melalui self-marking, kita belajar untuk hadir — bukan hanya pada hasil, tapi juga pada proses penyembuhan itu sendiri.
Menemukan Diri Selepas Duka: Ruang Sunyi yang Mengajarkan Kita Bertumbuh
Sering kali, duka membuat dunia terasa hening dan asing.
Namun justru di ruang sunyi itulah, kita mulai mengenali diri yang sebenarnya.
Rasa kehilangan memaksa kita untuk menatap diri lebih dalam — menyadari apa yang penting, siapa yang berarti, dan bagaimana kita ingin melanjutkan hidup.
Dari proses ini, kita memahami bahwa duka bukan sekadar kesedihan, tetapi sebuah pintu menuju kesadaran diri. Ia mengajarkan kita keberanian untuk tetap hadir, bahkan ketika hati masih bergetar oleh kehilangan.
Menemukan Diri Selepas Duka Lewat Seni dan Grounding

Dalam proses duka dan trauma, sering kali kita kehilangan koneksi — dengan diri sendiri, dengan orang lain, bahkan dengan dunia di sekitar kita.
Melalui program From Grief to Grounding, tujuan utama kita adalah membangun kembali koneksi itu: dengan diri, dengan alam, dan dengan komunitas.
Seni menjadi jembatan untuk itu.
Tidak semua rasa bisa diungkap dengan kata-kata. Kadang, duka terlalu sunyi untuk dijelaskan — dan justru melalui warna, bentuk, atau gerak, kita bisa mulai memahami apa yang benar-benar kita rasakan.
Sebagaimana dijelaskan dalam penelitian “Ruang Penyembuhan dengan Seni Rupa” (2020), proses kreatif dalam seni membuka ruang bagi seseorang untuk mengekspresikan emosi yang tersembunyi, mengurai perasaan yang rumit, dan membangun kembali hubungan dengan diri.
Seni bukan tentang hasil visual, tapi tentang mengalami prosesnya — saat tangan bergerak, pikiran melunak, dan hati perlahan menemukan pijakan baru.
Self-Marking: Cara untuk Menemukan Diri Selepas Duka
Melalui Mini Art Sharing: From Grief to Grounding, setiap karya — entah berupa visual, tulisan, atau bentuk ekspresi lainnya — menjadi tanda kecil bahwa kita pernah sampai di titik ini.
Seni di sini bukan pelarian, melainkan ruang penyembuhan.
Ruang di mana luka bisa dilihat tanpa takut, dan duka bisa berubah menjadi pemahaman baru tentang diri.
Proses ini mengingatkan kita bahwa healing bukan tentang melupakan, tetapi tentang mengizinkan diri untuk tumbuh dari apa yang pernah runtuh.
Kita tidak menutup bab dengan titik, tapi memberi koma — tanda bahwa perjalanan menuju pemulihan masih terus berjalan, dengan cara yang lebih sadar dan penuh makna.
Menemukan Diri yang Baru
Selepas duka, kita jarang kembali menjadi orang yang sama.
Ada hal-hal yang hilang, tapi juga banyak hal baru yang tumbuh — empati yang lebih dalam, keheningan yang lebih berarti, dan cara pandang yang lebih manusiawi terhadap diri sendiri.
Menemukan diri selepas duka berarti mengakui perubahan itu, memeluk luka yang sempat menakutkan, dan menjadikannya bagian dari perjalanan hidup.
Karena penyembuhan bukan tentang kembali seperti dulu, tapi tentang menjadi diri yang baru dengan hati yang lebih utuh.
Tentang Mini Art Sharing: From Grief to Grounding

Sesi ini adalah momen reflektif terakhir dari program From Grief to Grounding — sebuah perayaan kecil atas keberanian setiap peserta untuk bertahan, jujur pada diri sendiri, dan membuka ruang penyembuhan melalui seni dan refleksi.
Apa yang Akan Kita Lakukan
Self-Marking Art Sharing
Ruang ekspresi terbuka bagi peserta untuk berbagi karya: visual, jurnal, foto, puisi, atau bentuk lain yang merepresentasikan perjalanan mereka selama program. Tidak ada standar atau penilaian — hanya ruang aman untuk hadir dan bercerita lewat cara masing-masing.
Compass Reflection
Sesi refleksi singkat untuk menulis 1–2 kalimat dari hati: “Apa yang berubah di dalamku selama perjalanan ini?”
Kalimat sederhana ini sering kali menjadi titik awal untuk menyadari betapa jauh kita telah tumbuh.
Closing Ritual
Momen simbolis untuk let go · keep · carry forward — melepaskan yang perlu dilepas, menyimpan yang bermakna, dan membawa ke depan hal-hal yang memperkuat diri.
Siapa yang Bisa Hadir

Peserta program From Grief to Grounding dan teman pendukung yang telah berjalan bersama sejak awal.
Karena ruang ini bersifat intim dan hangat, seat terbatas — pastikan kamu sudah mengonfirmasi kehadiranmu terlebih dahulu, ya.
Yang Bisa Kamu Bawa
Karya/jurnal (opsional) · baju nyaman · botol minum
Dan tentu saja, dirimu yang siap hadir dengan hati terbuka — untuk berbagi, mendengar, dan mungkin, menemukan potongan baru dari diri yang telah tumbuh selepas duka.
📍 Sarang Art Space
🗓 Sabtu, 1 November 2025
🕐 13.00 – selesai
Mari Hadir dan Berbagi Ruang Pemulihan Bersama!

Karena setiap duka bukanlah akhir, melainkan awal dari proses menjadi — menjadi lebih peka, lebih bijak, dan lebih sadar akan makna hidup.
Ruang ini diciptakan untukmu — yang ingin menutup bab dengan lembut dan membuka diri pada hal-hal baru yang tumbuh dari perjalanan penyembuhan.
Jika kamu adalah bagian dari program From Grief to Grounding, jangan lewatkan kesempatan untuk hadir, berbagi cerita, dan menemukan makna baru dari proses yang telah kamu jalani.
Konfirmasi kehadiranmu sekarang melalui tautan atau fasilitator TMH.id, dan mari kita menutup perjalanan ini dengan hati yang penuh, bukan yang kosong.
Dan bila kamu ingin membawa pulang refleksi kecil dari perjalanan ini,
Unduh zine kami secara gratis — berisi inspirasi, panduan sederhana, dan lembar kosong yang bisa kamu isi sendiri.
Kamu bisa menjadikannya ruang pribadi untuk menulis, menggambar, atau membuat zine versimu sendiri — sebuah catatan kecil tentang proses bertumbuh dan pulih yang unik milikmu.
Semoga setiap halamannya bisa menemanimu kembali ke diri, kapan pun kamu butuh ruang untuk bernapas dan merasa.


